

Lawatan Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Marniati SE, M.Kes dan Ketua Yayasan Ubudiyah Indonesia Dedi Zefrizal ST ke Dubai Uni Emirat Arab, 2-7 Desember 2014 lalu diisi dengan sejumlah agenda penting dalam rangka meningkat kerjasama UUI dengan Al-Ghurrair University, kunjungan ke menara tertinggi di dunia Burj Al-Arab, Galeri Ferrari, SMART Raider, Masjid Sultan Al-Nahyan dan ke Galeri Promosi Unimap di Dubai.
Pada kunjungan kali ini, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) mendapat undangan resmi dari Datuk Kamarudin dan Tuanku Raja Muda Perlis untuk melakukan kunjungan resmi dalam rangka studi banding ke Dubai. Pada 3 Desember, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) bersama delegasi lainnya mengadakan pertemuan dengan Presiden Al-Ghurrair University dan Konsulat Jenderal Malaysia untuk Dubai Ustad Azzam di The Address Dubai Mall. Pertemuan tersebut juga diliput sejumlah wartawan dan media setempat.
Pertemuan ini difasilitasi oleh pihak Konsulat Malaysia melalui lembaga Education Malaysia. Dalam pertemuan tersebut, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) memberikan penjelasan tentang keberadaan Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) sebagai salah satu universitas swasta yang baru bangkit kembali membangun setelah terkena dampak gempa dan gelombang tsunami satu decade lalu, tepatnya pada Desember 2004. VC Unimap Datuk Kamarudin Hussin juga turut memaparkan tentang kiprah Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) yang baru saja mendapatkan kelulusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mendapatkan status sebagai universitas.
Presiden Al-Ghurrair University Dr. Abdurahem Mohammed Al Ameen mengapresiasi kiprah Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) dalam membangun dunia pendidikan tinggi di Aceh pasca musibah gempat dan tsunami. Dia kemudian mengajak Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) dan juga Unimap untuk ke depan melihat berbagai peluang kerjasama antara ketiga universitas yang berada di Indonesia, Malaysia dan Uni Emirat Arab. Kerjasama tersebut diharapkan mampu memperkuat daya saing ketig universitas.
Ketiga pimpinan universitas tersebut kemudian sepakat merumuskan rencana kerja sama dalam bentuk letter of intent (LOI) yang meliputi kerjasama dalam bidang penyelenggaraan konferensi bersama dalam berbagai bidang keilmuan terutama menyangkut dengan ihwal keislaman, publikasi ilmiah, pertukaran dosen, kerjasama penelitian dan kerjasama di berbagai bidang lainnya. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan LOI yang disaksikan Tuanku Raja Muda Perlis dan pihak Komjen Malaysia di Dubai. “Alhamdulillah pertemuan dengan pihak Al-Ghurrair yang difasilitasi oleh Komjen Malaysia di Dubai berlangsung sangat baik dan produktif. Artinya ada beberapa poin kerjasama yang bisa dibangun ke depan,”kata Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI), Rabu, 10 Desember 2014 sesusai membuka kegiatan Ubudiyah Festival Desember di Ubudiyah Plenary Hall. Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) juga menambahkan, dirinya juga mengundang pihak Al-Ghurrair untuk ikut berpartisipasi pada International Joint Conference Indonesia, Malaysia, Bangladesh and Ireland (IJCIMBI) pada April 2015.
Al-Ghurrair merupakan salah universitas swasta di Dubai yang didirikan oleh Al-Ghurrair Group pada tahun 1999. Pendirian universitas ini didedikasikan pengembangan sumber daya manusia di UAE dan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang professional di UAE maupun negara-negara kawasan teluk lainnya. Diantara keunggulan Al-Ghurrair adalah beberapa program studi teknik sudah terakreditasi internasional ABET. Di samping beasiswa, Al-Ghurrair juga menyediakan dana pinjaman bagi mahasiswa untuk membiayai perkuliahannya. Fasilitas pinjaman ini ditalangi oleh Sharjah Islamic Bank.
Peluang Kerja di Dubai untuk Lulusan UUI
Pada hari kedua di Dubai, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) dan rombongan berkunjung ke Eversendai Engineering LLC, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi skala besar yang merupakan anak perusahaan Eversendai Corporation Berhad milik pengusaha Malaysia. Perusahaan ini antara lain terlibat dalam pembangunan sejumlah gedung pencakar langit seperti Petronas Twin Tower, Burj Al-Arab, Emirate Tower dan Khalifa Stadium.
Pada kesempatan itu, Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) juga menjajaki kemungkinan peluang kerja bagi lulusan Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) di Dubai. Dalam pembicaraan dengan pihak Komjen Malaysia, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) juga sempat menanyakan mengenai peluang di kawasan Dubai. Berdasarkan keterangan dari pihak Komjen Malaysia, dari kawasan Asia Tenggara, para pekerja di Dubai umumnya berasal dari Filipina. Disebutkan, peluang kerja bagai tenaga kerja yang memiliki skill sangat dibutuhkan untuk pasar tenaga kerja di Dubai. Karena itu, tidak tertutup kemungkinan untuk tenaga kerja dari berbagai negara termasuk Indonesia untuk bekerja di Dubai.
“Peluang kerjanya terbuka. Hanya saja prasyaratnya itu, selain skil dan keahlian yang dimiliki juga harus mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kita akan siapkan mahasiswa dan lulusan Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) nantinya yang siap masuk ke bursa kerja di luar negeri. Apalagi kita muslim sangat sesuai kan sangat cocok berada di lingkungan masyarakat Dubai,”papar Rektor. Karenanya mulai tahun ini Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) akan fokus dalam dua hal penting. Pertama, membuka kerja sama dengan kalangan industri di luar negeri seperti Malaysia dan Dubai. Kedua, pada saat bersamaan, Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) juga akan menerapkan satu strategi dan kebijakan dalam mendidik mahasiswa yang nantinya menjadi lulusan yang siap masuk ke dunia kerja tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri, yaitu dengan kebijakan memperkuat kompetensi dan penguasaan bahasa Inggris bagi mahasiswa Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI).
Selama di Dubai, Rektor dan rombongan Tuanku Raja Muda Perlis dan VC Unimap Datuk Kamarudin Hussin juga sempat menghadiri kegiatan pembukaan Galeri Promosi Unimap di Gedung Education Malaysia. Galeri yang difungsikan sebagai media promosi Unimap untuk kawasan Timur Tengah.
Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Marniati SE M.Kes bersama rombongan juga berkesempatan mengunjungi salah satu lembaga pendidikan yang menaungi sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Dalam perbincangan dengan pemilik lembaga pendidikan Smart Raider itu, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) mendapat lampu hijau dari pihak pemilik untuk mengembangkan model pendidikan yang sama di Aceh. Lembaga ini merupakan salah satu penyedia layanan pendidikan yang punya reputasi baik di Dubai. Kunjungan ke Dubai diakhiri dengan lawatan ke Burj Al-Khalifa, Galeri pabrikan motor asal Italia, Ferrari dan Masjid Sulthan Al-Nahyan.
Ketua Yayasan Ubudiyah Raih Dua Penghargaan Internasional
Ketua Yayasan Ubudiyah Indonesia Dedi Zefrizal ST mendapatkan dua penghargaan internasional dari International Human Resources Program (IRDP). kedua penghargaan tersebut adalah International Award in Field of Human Resources 2014 untuk kategori Achievement and The Best in Human Reources dan ASEAN Best Executive Award untuk kategori The Achievement and The Best in Their Field.
Executive Chairman Gene Vinsent dalam keterangannya menyatakan terpilihnya Dedi Zefrizal didasarkan atas penilaian yang dilakukan tim panitia dan pengamat. Penilaian yang dilakukan kata Vincent baik secara langsung maupun melalui media cetak dan elektronik.
Sebagai respon atas penghargaan tersebut, Dedi menyampaikan apresiasinya kepada pihak IHRDP. Karena dirinya sama sekali tidak pernah menduga akan mendapat penghargaan tersebut. Selama ini, kata Dedi dirinya hanya fokus dalam membangun dunia pendidikan. Syukur jika kemudian apa yang dikerjakannya itu ternyata mendapat penilaian positif dari pihak lain dalam hal ini IHRDP.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kiprah Dedi di bidang pengembangan sumber daya manusia. Kepeloporan Dedi di bidang ini diawali ketika mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Ubudiyah pada tahun 2014 di bawah pengelolaan Yayasan Ubudiyah Indonesia. Tiga tahun kemudian Dedi memperkuat eksistensi Yayasan Ubudiyah dengan mendirkan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) pada tahun 2007. Kini dibawah kepemimpinnya Yayasan Ubudiyah Indonesia akhrinya mendapat restu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan untuk menggabung kedua Sekolah Tinggi menjadi Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI).
Dalam tiga tahun terakhir, kiprah Dedi kian luas. Hal ini terlihat dari keikutsertaannya bersama Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Marniati SE, MKes dalam berbagai kegiatan jaringan akademik internasional. Lawatan ke Australia dan Eropa pada tahun 2013, keikutsertaan ke Asia University President Forum (AUPF) 2013 di Malaysia dan 2014 di Thailand mempertegas keerlibatannya di tingkat internasional. Kiprah ini pula yang kemudian membuat figur Dedi kian lekat dalam ingatan sejumlah petinggi Universitas di Asia yang kini menjadi rekan akrab Dedi. Mereka adalah VC Unimap Datuk Kamarudin Hussin, Chairman Daffodil International University Md Sabur Khan, Chancellor Vellore Institute of Technology (VIT) India G Viswanathan dan President Athlone Institute of Technology (AIT) Prof Ciaran O Cathain.
Atas penghargaan tersebut, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Marniati SE, MKes menyampaikan ucapan selamat. Kedua penghargaan itu, kata Rektor semakin melengkapi deretan prestasi dan penghargaan yang diterima Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) dan Yayasan Ubudiyah Indonesia selama dua tahun terakhir. “Saya mengucapkan selamat kepada Pak Dedi, penghargaan ini merupakan apresiasi atas kontribus besar yang beliau lakukan selama 10 tahun terakhir dalam membangun ubudiyah dan dunia pendidikan tinggi di Aceh,”tukasnya.
Tinggalkan Balasan