Sosialisasi Beasiswa Australia di Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI)

Lima perwakilan dari Australia Awards Indonesia, Selasa (9/12) lalu berkunjung ke Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI). Mereka antara lain Sawford, Tutiek Rahardjo,  Fadhil Baadilla dan Samsul Bahri Usman dari Kies Australia. Kehadiran mereka di UUi disambut Wakil Rektor I Donni Arief Sumarto ST MT dan Wakil Rektor III Jurnalis ST MBA. Sesuai mengadakan pertemuan singkat dengan para wakil rektor, mereka kemudian menggelar acara sosialisasi beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS) di Ubudiyah Plenary Hall. Kegiatan sosialisasi ini diikuti kalangan dosen, staf dan mahasiswa Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI).

Dalam paparannya, Fadhil Baadilla menyampaikan bahwa keberadaan beasiswa pemerintah Australia ini sudah berjalan selama 60 tahun terakhir. Program beasiswa ini juga menjadi bagian dari kerjasama Indonesia – Australia.

Di Indonesia, diantara alumni penerima beasiswa ini yang telah menduduki posisi penting dan memberikan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Diantaranya adalah mantan Wakil Presiden Budiono, yang menyelesaikan program doktoralnya di Monash University Australia dan Manatan Walikota Banda Aceh Alm. Mawardi Nurdin.

Di Indonesia, beasiswa AAS memberi fokus pada lima wilayah geografis yaitu: Aceh di wilayah Barat Indonesia dan empat lainnya di wilayah Timur seperti NTB, NTT, Papua dan Papua Barat.

Sedangkan bidang prioritasnya adalah 1). Pertumbuhan yang berkelanjutan dan manajemen ekonomi; 2). Demokrasi, keadilan dan pemerintahan yang baik; 3). Investasi untuk pembangunan manusia; serta 4). Kemanan dan kedamaian. Pendaftaran Beasiswa AAS ini baru akan dibuka pada 1 Februari tahun 2014 dan ditutup pada akhir April. Fadhil juga mengingatkan bagi para dosen, staff dan mahasiswa yang ingin mendaftar di beasiswa ini agar mempersiapkan berbagai dokumen dan persyaratan yang diminta seperti Toefl dan salinan ijazah yang dilegalisir. Sehingga ketika pengumuman beasiswa sudah dibuka, akan memudahkan mendaftar secara online.

Sementara itu Direktur KIES Australia Samsul Bahri Usman MEd menyampaikan bahwa pada umumnya ada tiga tipe mahasiswa yang kuliah ke Australia. Pertama, individu yang siap untuk kuliah di negara bagian mana saja dan universitas mana saja yang sesuai dengan bidang ilmu yang dia ingin pelajari;

Kedua, individu yang suka memilih negara bagian dan kampus yang sesuai dengan keinginannya, dan yang ketiga adalah individu yang ingin kuliah sambil bekerja. Karena, Australia adalah negara yang membenarkan mahasiswa asing bekerja dan mendapat penghasilan dalam masa kerja tidak lebih dari 20 jam per minggu.Hal ini terkadang, kata Samsul menjadi salah satu motivasi banyak orang untuk kuliah di Australia. 

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *